Membuat Coretan, Tanda Peringatan dan tanda "X" di Mini Map Dota 2

Sebenernya baru juga sih di dunia DOTA, bahkan mungkin bisa dibilang terlambat juga mengenal game ini. Berawal dari iseng-iseng main game Dota Warcraft III, eh keterusan sampai maen versi DOTA 2 dari Valve. Yang penting bisa ngilangi stress pekerjaan, dan pikiran jadi fresh untuk bekerja dengan kemampuan terbaik. Cieehhh. Udah ah basa-basinya, sekarang mau ngasih trik simpel untuk para newbie (padahal ane juga newbie banget soal game ini..haha). Seperti judulnya di atas saya mau ngasih trik bagaimana membuat coretan, tanda peringatan (attention/tanda seru/pentung) dan tanda X pada mini map Dota 2. Tanda-tanda ini cukup membantu koordinasi dengan teman-teman satu tim saat bermain dota. Check this out!

1. Membuat coretan pada mini map Dota 2

Untuk membuat tanda coretan di mini map dota 2, caranya kamu tinggal tekan tombol Ctrl pada keyboard sekaligus menggeser-geser mouse di area mini map kiri bawah (seperti membuat coretan). ^^.

2. Membuat tanda peringatan/pentung pada mini map Dota 2

Untuk membuat tanda peringatan/attention/pentung caranya denga menekan tombol Alt pada keyboard sekaligus klik mouse pada area map saat war berlangsung atau klik pada area mini map di kiri bawah.

3. Membuat tanda "X" pada mini map Dota 2
Untuk membuat tanda "X" caranya tekan tombol Ctrl+Alt, kemudian klik mouse pada area map atau mini map.

Itu dulu yang bisa saya share, semoga bermanfaat bagi teman-teman ^^.

Rombongan Sirkus Datangi Lahat

Sabtu itu rencananya saya dan gerombolan temen-temen kost ingin refreshing, sekedar berlibur menghilangkan kejenuhan bekerja selama seminggu ini. Kami sebenarnya sudah merencanakan untuk pergi mencari suasana segar ke kota Pagar Alam. Maklum kota tempat kami kerja tidak banyak hiburan, ya begitulah Lahat sebuah kabupaten di Sumatera Selatan. Pengennya sih menikmati suasana pegunungan. Tapi karena satu dan lain hal rencana pun gagal (red/ada temen yang lembur kerja :doublehammer). Ya sudah. 

Rencana gagal, namun refreshing harus tetap dijalankan, entah itu dalam bentuk apapun (hehe maksa). Kebetulan di Lahat sedang didatangi rombongan sirkus, itu pun kami tahu karena di sepanjang jalan banyak pengumuman. Sebenarnya kedatangan sirkus ini sudah menjadi perbincangan di kantor selama seminggu ini, tetapi ya hanya sebatas obrolan, tidak ada ketertarikan untuk melihatnya. Pikiranku waktu itu, paling sirkus yang datang cuma sirkus-sirkusan untuk menghibur anak kecil. Tapi dari pada tidak ada penyegaran otak ya sudahlah akhirnya malam itu kami memutuskan nonton sirkus juga. ^^

Setelah sampai ke TKP, ternyata yang ingin nonton banyak sekali dari anak kecil sampai orang tua berduyun-duyun ke tempat sirkus tersebut diadakan, orang sini biasa menyebut Lapangan MTQ. Tenda berukuran raksasa terlihat dari jauh sementara jalan masuk ke lapangan cukup padat dengan motor dan mobil yang hendak parkir, maklum jarang-jarang ada tontonan seperti ini di kota ini hehe.

Pertunjukannya dibagi menjadi beberapa jadwal dalam sehari, dalam sekali pertunjukan sekitar satu setengah jam (hehe lupa). Kami pun membeli tiket pada jadwal jam itu juga, meskipun melewatkan beberapa atraksi. Ternyata sirkus ini  berbeda dengan yang saya pikirkan sebelumnya, penyelenggaraannya memang terlihat sudah bagus dilihat dari tendanya, fasilitas AC, sistem antrian tiketnya dan juga perlengkapannya. Ditambah dengan embel-embel sirkus Rusia jadi terkesan lebih profesional. Ya setidaknya bukan sirkus-sirkusan ^^.
Ternyata gelaran sirkus ini dilaksanakan oleh Tim Sirkus Oriental yang berasal dari Taman Safari Indonesia, Cisarua Bogor, Jawa Barat. Acara ini diselenggarakan untuk memperingati HUT TNI AD ke 68 yang jatuh pada 5 Oktober. Sirkus ini sendiri diselanggarakan mulai 26 September sampai dengan 13 Oktober.

Melihat atraksi harimau melompat, gajah berjoget, holahop madam rusia, atraksi manusia bergelantungan dan juga badut lumayan membuat  hati dan pikiran segar kembali. Refreshing tidak harus ke tempat yang sejuk, dingin, jauh dan biaya mahal. Nikmati dan syukuri saja apa yang ada di sekitar kita, karena belum tentu apa yang ada di sekitar kita saat ini suatu saat ada lagi di sekitar kita [quote].

Malam di Hari Sumpah Pemuda



Beberapa jam lalu sebelum saya membuat tulisan ini, saya masih menghadap layar monitor, sama saat membuat tulisan ini. Namun yang berbeda adalah layar monitor beberapa saat yang lalu itu adalah monitor kantor. Dengan mata yang sudah letih dan terkantuk-kantuk, tetapi entah kenapa seolah ada dorongan untuk tetap bertahan. Pikiran yang sudah tidak fokus pun menjadi ujian dalam kondisi ini. Ibarat seorang pelaut yang menerjang samudera, rasa kantuk, letih dan capek adalah gelombang yang siap menyerang. Namun tetap berusaha bertahan kembali mengerjakan pekerjaan dengan mencoba fokus pada monitor, mencermati angka-angka dan menuangkan kata-kata. Orang-orang di sekelilingku pun telah menghilang satu per satu. Tapi biarlah, yang penting aku tetap mencoba fokus dengan monitorku. Melawan diri sendiri memang ternyata lebih susah, disaat kita ingin tetap melanjutkan pekerjaan, tetapi tubuh kita sudah berteriak mengantuk, letih dan capek.

Mungkin orang di sekitarku bertanya-tanya kenapa kamu memaksakan bekerja sampai larut. Mereka berkata  toh bosmu tidak peduli dengan apa yang kamu kerjakan, toh kamu tidak akan mendapat penghargaan atas apa yang kau lakukan, toh kamu tidak akan mendapat hal lebih dengan hanya mengerjakan hal seperti ini. Bahkan ada yang bilang kamu seperti ini biar mendapat simpati, atau menjadi anak kesayangan bos. Biarlah orang berkata apa, yang penting aku tetap fokus pada monitorku. Waktu semakiin larut dan tubuh ini sudah tidak kuat lagi membendung rasa letih. Aku ajak temanku yang sedari tadi menungguiku.

Sampai di rumah kontrakan aku pun bergegas membuang semua letihku dengan menyiram air ketubuhku, ya sedikit rileks memang. Kemudian ku ambil monitor untuk menulis tulisan ini, dan akupun teringat apa yang telah aku lakukan seharian ini. Aku pun mencoba mencari alasan atas apa yang telah aku kerjakan selama seharian ini sampai malam hari ini. Dan aku memilih alasan “tanggung jawab”, ya tanggung jawab atas apa yang aku kerjakan. Bukan demi simpati orang, bukan demi penghormatan atau penghargaan dan bukan demi uang. Semua ini karena alasan tanggung jawab semata. Dan ketika aku melirik ke kalender untuk merencanakan hari esok, ternyata hari ini adalah Hari Sumpah Pemuda yup tanggal 28 Oktober. Kemudian aku tambahkan lagi bahwa hari ini adalah alasan kenapa aku menjalani hariku ini. Ya seorang pemuda harus bertanggung jawab atas semua hal yang dia kerjakan.

Tips Sebelum Bermain Futsal

Sudah beberapa minggu ini tidak main futsal, padahal kaki sudah gatal untuk menendang bola. Biasanya kalau sudah kaya gini, pas tiba saatnya main pasti tampil kesetanan alias terlalu semangat. Haha. Tak jarang juga saking terlalu semangatnya bagian tubuh kita mengalami cidera. Nah kalau seperti ini repot juga kan, niatnya main futsal biar sehat tapi justru cidera yang didapat. Dan kejadian seperti ini mungkin sering kita alami, termasuk saya sendiri. Untuk itu saya coba membagi tips untuk menghindari cidera saat bermain futsal. Semoga bermanfaat.

1. Pemanasan
Semua olahraga pasti membutuhkan pemanasan terlebih dahulu. Untuk sekedar merenggangkan otot-otot sebelum bermain futsal. Tapi tips sederhana ini  terkadang sering dilupakan oleh teman-teman. Biasanya kalau sudah pegang bola, pengennya tendang-tendang saja atau langsung main. Padahal otot-otot belum sepenuhnya siap untuk melakukan aktifitas berat seperti main futsal. Apabila tidak melakukan pemanasan tentu saja rawan cidera seperti otot ketarik, kram atau keseleo. Dan ingat, menendang-nendang bola sebelum bermain bukan termasuk pemanasan (menurut saya). Dalam bermain futsal menurut saya ada beberapa bagian tubuh atau otot yang harus dipersiapkan sebelum bermain, sebagai berikut: 
  • Pergelangan Kaki, bagian tubuh yang satu ini sangat berperan dalam bermain futsal apalagi saat menendang, mendribel atau mengontrol bola. Bagian ini juga yang sering mengalami cidera saat bermain futsal. Sedikit pemanasan untuk pergelangan kaki mungkin akan sangat membantu mengurangi potensi cidera yang akan kita alami. Lakukan gerakan memutar-mutar pergelangan kaki dengan tumpuan ujung kaki, pastikan sampai anda rileks dan pergelangan tidak terasa kaku.
  • Betis, naik ke atas sedikit, bagian betis juga rawan cidera. Biasanya cideranya berupa kram/otot tertarik. Untuk pemanasannya cukup dengan melakukan lari-lari kecil sebelum bermain.
  • Lutut, bagian lutut juga harus mendapat porsi pemanasan yang cukup. Bagian ini sering terjadi benturan, apalagi lutut juga berfungsi untuk menopang tubuh kita saat bermain. Untuk pemanasannya bisa dengan berlari kecil namun lutut diangkat lebih tinggi (sejajar pinggul) atau squat jump kecil.
  • Otot Paha, selain itu bagian tubuh lain yang perlu mendapat pemanasan adalah otot paha. Otot paha merupakan pemberi kekuatan saat kita menendang bola. Mungkin kerja otot ini lebih keras dibanding otot-otot lain saat bermain bola. Untuk itu, jangan lupakan memberi porsi pemanasan yang cukup duntuk bagian ini. Pemanasan bisa dilakukan dengan melakukan perenggangan dibagian otot paha ini, misalnya mengangkang kemudian tubuh direndahkan sehingga bertumpu di lutut, badan dipalingkan ke kiri atau ke kanan sehingga terasa tarikan di paha. Atau bisa juga dengan mengangkat paha dan lutut sampai menempel perut, kemudian tarik lutut ke samping sehingga terasa tarikan di paha. Kombinasi lainnya terserah anda, yang intinya berfokus pada perenggangan otot paha.
  • Leher, bagian yang satu ini mungkin akan sering kita gunakan untuk menyundul bola saat bermain. Jadi perlu pemanasan juga, cukup dengan mengeleng-gelengkan kepala ke kanan dan kiri, ke atas dan bawah dan ke samping kanan dan kiri.
2. Pakai atribut futsal lengkap
 Tidak ada salahnya menggunakan perlengkapan futsal lengkap saat bermain. Ini bukan hanya sekedar gaya-gayaan, tapi juga memberi proteksi kepada kita akan potensi cidera yang bisa kita alami. Atribut bermain futsal yang minimal harus dipakai adalah:
  • Sepatu futsal, tentu saja harus menggunakan sepatu biar tidak lecet-lecet saat bermain atau kapalan. Pemilihan sepatu juga harus disesuaikan dengan keaadaan lapangan. Jika lapangan terbiat dari runput sintetis, sebagai anjuran pakai sepatu yang memiliki sedikit tonjolan (pull) untuk memperkuat cengkraman. Tapi kalau bermain di lapangan vinyl/karpet plastik/semen (pokoknya selain rumput sintetis) menurut saya pakai sepatu yang alasnya terbuat dari karet mentah (biasanya berwarna coklat dan agak lentur) daya cengkramnya lumayan bagus, sehingga meminimalisir kita terjatuh/terpeleset.
  • Kaos Kaki, untuk melindungi kaki di dalam sepatu biar tidak lecet.
  • Deker/Pelindung Tulang kering, perlu untuk pelindung tulang kering kaki kita. Namanya bermain futsal pasti akan sering terjadi benturan dengan lawan-lawan kita. Deker sangat membantu mengurangi resiko benturan keras saat terjadi benturan agar tidak terjadi hal yang tidak kita inginkan.
  • Pelindung tumit, mungkin ini additional atribute saja untuk melindungi tumit kita saat bermain (karena beberapa orang sering memiliki cidera di bagian tumit). Namun sekarang banyak sepatu futsal modern sudah didesign untuk kenyamanan dan perlindungan tumit.
3. Ukuran Sepatu
Ini masih ada kaitannya dengan poin 2 di atas, pemilihan ukuran sepatu sangat menentukan peforma kita saat bermain. Sepatu yang kekecilan atau kebesaran sangat tidak baik untuk digunakan. Jika kekecilan maka akan berdampak pada aliran darah yang kurang ke kaki, sehingga saat setelah bermain kaki akan terasa mati rasa atau mungkin saja bisa terjadi kram otot. Bila kebesaran tentunya akan menganggu pergerakan saat bermain serta dapat mengakibatkan lecet-lecet. Pilihlah sepatu yang pas dengan ukuran kaki anda.

4. Balsem sebelum bermain
 Untuk beberapa orang, penggunaan balsem di bagian otot-otot yang rawan cidera (seperti betis dan otot paha) sering dilakukan untuk sekedar pemanas otot agar tidak kaku. Saya sendiri sih, sering melakukannya dan hasilnya juga lumayan, resiko cidera bisa berkurang. Tentunya juga dibarengi dengan pemanasan fisik juga.

5. Persiapkan Obat Cidera
Namanya cidera pasti bisa datang sekalipun kita sudah mempersiapkan fisik kita semaksimal mungkin untuk menghindarinya. Nah, tidak ada salahnya kit menyiapkan obat-obat pertolongan pertama saat cidera. Misalnya balsem otot, obat merah, spray otot, perban (haha untuk yang main tarkam) sekalian juga ambulance (just kidding).

Mungkin itu saja tips dari saya, untuk menghindari cidera semua tips di atas akan tidak berguan juga bila kita bermain dengan tidak sportif. So, enjoy the game and fair play.

Wisata Gunung Dempo Pagar Alam

Panorama Gunung Dempo
 Kalau anda sedang berkunjung ke Sumatera Selatan atau tepatnya ke Kota Pagar Alam, tidak ada salahnya mampir ke  Gunung Dempo. Yup, gunung ini merupakan gunung tertinggi di Sumatera Selatan, tingginya sekitar 3159 m dari permukaan laut. Suasana gunung hijau bertabur tanaman teh ini sangat cocok untuk memanjakan mata dan merilekskan pikiran. Udara dingin khas perkebunan teh selalu siap sedia untuk kita hirup. Akses untuk menuju gunung (tepatnya titik pendakian) ini sangat mudah dijangkau dari kota Pagar Alam, karena  telah dibangun sarana jalan yang memadai dan beraspal. Jadi untuk naik ke atas bisa ditempuh dengan mobil atau motor. Tapi ingat banyak kelokan tajam dan cura, so harus ekstra hati-hati.

Pabrik Teh
Pabrik Teh
Perkebunan teh tepat berada di kaki gunung dengan luas kurang lebih 4.000 hektar, seakan menyelimuti gunung Dempo. Perkebunan ini dibuka oleh penjajah Belanda tahun 1927 dan sekarang dikelola oleh PT Perkebunan Nusantara VII, Unit Usaha Gunung Dempo. Penduduk di sekitar gunung pun  mayoritas memiliki mata pencaharian sebagai petani teh. Dan uniknya kebanyakan dari penduduk adalah keturunan Jawa. Konon ceritanya dulu saat jaman penjajahan banyak pekerja dari pulau Jawa yang dibawa Belanda untuk menanam dan  mengolah teh di sini.

Tugu Rimau
Rimau Jump


Titik Pendakian Awal Gunung Dempo

Hal lain yang menarik lainnya adalah di puncak Dempo terdapat sebuah kawah yang sangat menakjubkan, di mana air kawah tersebut dapat berubah-ubah, kadang berwarna putih, biru, abu-abu dan hijau. Untuk melakukan pendakian ke puncak gunung, anda tinggal menuju ke titik awal pendakian yang aksesnya sangat mudah dijangkau dengan kendaraan. Di titik awal pendakian ini terdapat sebuah tugu yang disebut dengan tugu Rimau, sehingga warga sekitar juga sering menyebut titik awal pendakian itu dengan sebutan Puncak Rimau. Tugu berbentuk manusia harimau yang sedang membawa senapan ini dibangun pada saat Sumatera Selatan menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional di tahun 2004 lalu. Dari tugu Rimau tersebut kita dapat melihat pemandangan Kota Pagar Alam dari ketinggian. Dan pasti pemandangan yang menakjubkan akan tersaji di hadapan kita untuk kita nikmati sepuasnya.

Kebon Teh Luasss
Di area perkebunan ini juga terdapat sarana olahraga para layang (tapi kini sudah mulai berkurang sih). Yang mana di bawah kaki gunung sudah tersedia tanah lapang tempat untuk pendaratan para layang. Di area pendaratan para layang tersebut terdapat juga area wisata yang biasa disebut Tangga Seribu. Entah kenapa warga sekitar tetap menyebut tempat itu Tangga Seribu, padahal di tempat tersebut jelas-jelas terdapat plang nama bertuliskan "Tangga 2001". ^^ Seperti namanya, obyek wisata ini berupa tangga yang berada di tengah kebun teh dengan background gunung Dempo. Sebenarnya tangga ini kalau dihitung mungkin tidak tepat 1000 atau malah 2001 (coba datang dan hitung sendiri, haha). Tempat ini sangat ramai dikunjungi wisatawan atau warga sekitar, biasanya mereka mampir disini untuk sekedar mengabadikan pemandangan indah ini dengan berfoto sebelum melanjutkan wisata ke puncak Rimau atau mendaki puncak Dempo.

Tangga 2001
Para wisatawan juga tidak harus repot-repot berkemah apabila ingin sedikit lama lagi menikmati suasana pegunungan berselimut teh ini. Karena di sekitar perkebunan teh ini tersedia hotel/wisma/penginapan yang dapat disewa oleh para wisatawan. Tentunya dengan view yang sangat menarik untuk dinikmati. Hmm, jadi bagi kalian yang tertarik untuk merasakan suasana Gunung Dempo Pagar Alam, silahkan saja datang ke tempat ini. Ya memang jauh sih untuk menuju tempat ini, butuh waktu sekitar 8 jam dari Palembang menuju Pagar Alam (via Lahat), belum lagi jalan yang berkelok dan menanjaki tebing-tebing. Tapi setelah sampai di tempatnya, semua itu akan terbayar dengan suasana dan pemandangan yang menakjubkan.. (haha, lebay dikit lah).
Kelok Jalan

Sudem dulu ceritanya, capek juga nulisnya. Udah buruan kesana aja deh. Jelajahi Indonesia. I Love Indonesia.

Ukuran Lapangan Futsal Sesuai Aturan FIFA

Buat teman-teman yang ingin membuat lapangan futsal standar sesuai aturan FIFA (untuk bisnis, untuk pribadi ...wow, atau untuk sarana umum) disini saya buatkan postingannya. Sumber dari fifa.com. Pengennya sih bikin lapangan futsal buat usaha sekaligus menyalurkan hobby. Ya sambil bermimpi dan berusaha mewujudkannya, tidak salah mulai sekarang nyicil bikin sketsa dan ukurannya. Semoga bermanfaat.

1. Ilustrasi Lapangan

Sebenarnya FIFA sendiri tidak mematok ukuran lapangan futsal harus sekian dan lebar harus sekian. FIFA membagi ukuran lapangan futsal menjadi 2, yaitu ukuran untuk pertandingan internasional dan ukuran pertandingan non-internasional. 
Ukuran lapangan pertandingan Internasional:
Panjang Maksimal  42 m

Minimal 38 m
Lebar Maksimal 25 m

Minimal 20 m

Ukuran lapangan pertandingan non-internasional:
Panjang Maksimal    42 m

Minimal 25 m
Lebar Maksimal 25 m

Minimal 16 m

Berikut ilustrasi lapangan standar dengan panjang 40 m dan lebar 20 m.
Jari-jari lingkaran tengah adalah 3 m. Titik pinalti pertama  berjarak 6 m dari tengah gawang, sedangkan untuk titik pinalti kedua berjarak 10 m dari tengah gawang. Zona pergantian pemain antara kedua tim masing-masing 5 m dari garis tengah lapangan, dengan lebar 5 m. Untuk area corner kick, berbentuk seperempat lingkaran dengan jari-jari 25 cm. Untuk detail per bagian lapangan bisa dilihat pada gambar dibawah.

2. Ilustrasi Lapangan Futsal.

3. Ilustrasi Area Pinalti
Untuk area pinalti dapat dilihat seperti gambar di atas. Dimana lebar gawang adalah 3 m, ditambah tebal tiang berdiri masing-masing 80 cm, sehingga total lebar gawang adalah 3,16 m. Untuk pembuatan area pinalti, buat seperempat lingkaran dengan radius 6 m dari masing-masing titik gawang paling luar. Kemudian sisa garis dipertemukan sehingga jarak garis pinalti di depan gawang adalah sama 6 m dari garis gawang (terserah bagaimana caranya sih, liat aja di ilustrasi nomor 3 di atas) . Untuk pembuatan titik pinalti kedua bisa menggunakan garis imajiner seperti gambar ilustrasi nomor 2.

4. Ilustrasi Ukuran Gawang

Tinggi gawang adalah 2 m dan lebar 3 m, tebal tiap tiang gawang adalah 80 cm. Sehingga total lebar gawang beserta tiang gawang adalah 3,16 m dan tinggi gawang termasuk tiang adalah 2,08 m.
 
5. Ilustrasi Zona Pergantian Pemain
Untuk pembuatan zona pergantian pemain, jarak bench dari garis tengah adalah 5 m, sementara lebar area pergantian pemain adalah 5 m. Zona pergantian pemain ini dibatasi garis bujur sepanjang 40 cm dengan tebal 8 cm. Untuk jarak area teknik dengan garis lapangan adalah 75 cm.  Aturan zona teknik tidak ada penjelasan detail, tetapi ilustrasi gambar dari FIFA seperti gambar nomor 5. ^^


Mungkin itu yang dapat saya share. Maaf kalau ada kekeliruan. Semoga bermanfaat.

Sumber: www.fifa.com

Membuat Signature Email pada Gmail

Lama tidak posting di blog, kebetulan tadi lagi kirim-kirim email ke banyak alamat. Nah sayangnya saya sering lupa menuliskan signature (tanda tangan) di setiap email yang saya kirim. Memang hal seperti terkesan tidak penting, tapi akan sedikit menambah estetika ketika kita berkirim email. Apalagi kalau email itu ditujukan antar instansi, perusahaan, atau organisasi lainnya. Tentunya dengan adanya signature (tanda tangan email; baik berupa nama, alamat resmi, nomor telepon atau nomor faksimile) akan memudahkan pihak penerima berkomunikasi dengan kita tidak hanya melalui email saja.

Cara membuat signature email Gmail, sebagai berikut:

1. Masuk ke Gmail Anda, kemudian klik icon Setting seperti pada gambar dibawah ini (yang dilingkari warna merah).

2. Pilih menu Setting seperti gambar di bawah ini.

3. Pada menu Setting>klik General (nomor 1) > sorot ke opsi Signature (nomor 2) > pilih tombol di bawah "No Signature" (nomor 3) > kemudian isi Signature (tanda tangan) email Anda.


Nah signature email Anda sudah jadi, dan ini akan secara otomatis tertulis setiap kita mengirim email. Lumayan gak usah repot ngetik-ngetik lagi ^_^.


Tips Belanja di Pasar Swalayan atau Minimarket

Zaman seperti sekarang semua serba dituntut praktis dan tidak ribet. Salah satunya adalah dalam hal berbelanja. Tradisi belanja ke pasar kini sudah mulai ditinggalkan beberapa masyarakat, khususnya yang di kota-kota. Mereka lebih memilih untuk berbelanja di pasar swalayan atau mini market.. Alasannya simpel saja, di swalayan lebih bersih, dingin karena ada ac, bisa ambil sendiri, produk yang ditawarkan lebih beraneka ragam dan hampir semua ada. Bahkan akhir-akhir ini masyarakat di pinggiran kota atau di desa sekalipun sudah akrab dengan belanja di mini market. Hal ini dikarenakan perkembangan bisnis minimarket di negara ini sudah menggurita begitu cepatnya, hampir di setiap kecamatan sudah berdiri minimarket-minimarket. Nah, karean berbelanja di minimarket atau pasar swalayan sudah menjadi kebiasaan warga di Indonesia, disini saya ingin sekedar berbagi tips saat berbelanja di minimarket atau swalayan. Tentunya tips ini saya peroleh berdasarkan pengalaman-pengalaman saya selama ini, hehe. Semoga bermanfaat.

1. Bawa dompet (harus ada isi uang, kredit card/debit card, pokoknya yang bisa untuk bayar)
Yup, sebelum anda ke mini market/swalayan. Hal pertama yang harus anda cek adalah apakah di dompet sudah ada di kantong/tas anda. Jangan sampai hal ini terlupakan, karena akan berakibat fatal bagi diri anda. Coba bayangkan, saat anda asyik mengambil barang-barang di minimarket/swalayan dan dengan santainya memasukkan barang ke troli atau keranjang, kemudian saat ke kasir tiba-tiba dompet anda tertinggal di rumah. Pasti rasa malu akan menyelimuti hari anda. haha.Sering kali kita juga lupa membawa uang cash di dompet, untuk itu perlu juga kartu kredit atau debit didompet sekedar untuk jaga-jaga jika tidak ada uang cash.

2. Beli barang sesuai kebutuhan 
Yang kedua ini masih ada kaitannya dengan tips pertama tadi. Sebelum anda ke minimarket terdekat, pastikan anda tahu akan membeli apa saja di sana. Tentunya harus dipertimbangkan dengan isi uang yang ada didompet. Jangan sampai karena melihat barang menarik yang tinggal ambil, kita tidak mempertimbangkan jumlah uang yang dibawa. ujung-ujungnya saat anda mendekat ke kasir ternyata apa yang anda beli melebihi uang yang anda bawa. Malu lagi deh. ^^

 3. Siapkan daftar yang ingin dibeli
Untuk memudahkan membeli barang dan menyesuaikan dengan isi kantong. Tidak ada salahnya untuk membuat daftar/catatan kecil tentang barang apa saja yang akan kita beli. Ini juga mencegah kita membeli barang sekedar karena keinginan saja, tapi sebenarnya tidak kita butuhkan.

4. Pastikan harga yang tertera di price tag adalah benar
Nah, ini juga ada korelasi dengan tips sebelumnya. Biasanya pihak minimarket atau swalayan lupa mengupdate harga untuk tiap-tiap barang, atau mungkin price tag tersebut sebenarnya untuk produk lain yang berdekatan. Sehingga terkadang pembeli salah mengambil dan memperkirakan harga sebenarnya. Nah agar tidak salah pastikan nama produk serta harga yang tertera di price tag sama dengan produk yang ingin anda beli. Kalo masih belum yakin, menurut saya anda tanyakan lagi kepada karyawan minimarket.

5. Jangan terpesona dengan diskon
Seringkali untuk menarik perhatian pengujungnya, minimarket/swalayan memberikan harga promo atau diskon. Misalnya saja beli 1 gratis 1, atau beli kombinasi 2 produk maka dapet potongan harga dsb. Nah untuk yang satu ini, diperlukan kebijakan anda sendiri. Sebaiknya jangan terlalu terpesona dulu dengan penawaran yang diberikan. Pertimbangkan manfaat yang akan didapat jika membelinya, 
Saran saya jika barang yang didiskon itu tidak bisa busuk serta merupakan kebutuhan sehari-hari, maka beli saja. Misalnya detergen, sabun, shampoo, pasta gigi dll.  Itu semua kan kebutuhan sehari-hari kita yang habis pakai dan tidak bisa busuk. Jadi apabila kita bisa mendapatkan harga murah dengan kuantitas yang lebih banyak, kenapa tidak dimanfaatkan diskon yang ada. Tapi juga harus ingat stok yang masih ada di rumah.
 
6. Perhatikan tanggal kadaluarsa (expired date) produk
Ini juga hal yang tidak kalah penting, biasanya karena kita melihat barang yang kita ininginkan, langsung sja comot sana compot sini. Padahal belum tentu yang kita ambil tersebut masa kadaluarsanya masih lama atau bahkan sudah tidak layak dikonsumsi. Nah, jadi mulai sekarang sebelum membeli produk di minimarket, lihat dulu tanggal kadaluarsanya. Memang sih ini seharusnya menjadi tanggung jawab pihak penjual, tapi akan lebih baik kita berhati-hati sebelum membeli barang karena taruhannya adalah kesehatan diri kita dan keluarga.

7. Memiliki card member kadang membantu
Sekarang ini banyak minimarket yang menawarkan kartu anggota kepada pembelinya. Kartu tersebut biasanya ditawarkan kepada para pembeli dengan iming-iming diskon harga atau poin hadiah. Apabila intensitas anda sering dalam berbelanja ke minimarket/swalayan tersebut, maka menurut saya tidak ada salahnya untuk memiliki member card tersebut. Biaya membuat member card tersebut juga relatif murah. Bahkan ada minimarket yang membuat sistem debet card pada kartu anggotanya, jadi kita tidak harus membawa uang tunai cukup dengan kartu anggota saja saat berbelanja (tapi ingat juga isi saldonya..^^). Lumayan kan dapet potongan harga atau undian berhadiah (kalau beruntung).

8. Minta struk belanja
Tips terakhir dari saya yaitu sebelum meninggalkan minimarket, mintalah struk belanja anda kepada kasir. Hal i ni untuk mengecek barang apa saja yang anda beli, apakah harganya sesuai dengan price tag atau berapa jumlah kembalian yang semestinya dll. Sebelum meninggalkan minimarket/swalayan cek dulu jumlah dan harganya, karena terkadang kasirnya melakukan kesalahan dalam input atau scan barcode produk. Ya wajarlah kasir juga manusia ^^. Kalau ada yang tidak beres silahkan selesaikan dengan kekeluargaan dengan si kasir tersebut (gak usah pake marah-marah). Biasanya kalau uang kembalian kurang atau uang yang dibayar kelebihan banyak orang yang marah. Giliran uang kembalian yang dikasih kasir kelebihan, langsung aja nyelongng pergi. Hmm. ^^

Mungkin itu saja tips dari saya, semoga bermanfaat. haha. Selamat berbelanja.


Cari Ilmu Sampai ke Lahat

"Carilah ilmu sampai ke liang lahat", sebuah quote yang setahun ini mulai akrab di pikiran saya.  Quote yang artinya mencari ilmu selagi kita hidup hingga nanti kita ke liang kubur/mati. Untaian kalimat itu begitu mendengung keras di telinga saya. Ya itu semua berawal setelah amplop penempatan dikeluarkan, dan membawa langkah kaki ini menuju ke suatu daerah bernama Lahat. Nama daerah yang jujur baru saya tahu ketika saya membuka amplop itu, sebuah kota yang belum pernah saya injak sebelumnya.

Kabupaten Lahat terletak di propinsi Sumatera Selatan, tepatnya 6 jam perjalanan menggunakan mobil travel atau kereta api dari ibukota propinsi Palembang. Perjalanan menuju Kabupaten ini relatif berliku melewati bukit-bukit, tentunya tidak senyaman perjalanan melalui jalur Pantura. Dan ternyata tidak sedekat bayangan saya dan perkataan orang-orang. Meskipun terletak di propinsi yang relatif dekat dengan Pulau Jawa (secara radius di peta ^^). Tapi kenyataannya akses menuju kantor penempatan di Lahat cukup sulit dibanding kantor-kantor di daerah lain yang relatif dekat dengan bandara, sehingga tidak memerlukan perjalanan darat yang cukup lama. Untuk informasi saja perjalanan saya dari rumah (Sukoharjo) menuju ke Lahat kurang lebih 17 jam (sudah termasuk perjalanan pesawat yang harus transit dulu ke Jakarta dan menunggu berjam-jam untuk terbang ke Palembang).

Sudahlah, bukan waktunya mengeluh akan jarak dan waktu. Kalau memang seperti itu keadaannya yang harus dijalani, maka jalani saja. Toh pasti ada rencana yang disiapkan Tuhan untuk saya (entah apa itu, dan saya yakin itu yang terbaik..amiin). Walaupun setelah mengetahui kota penempatan itu, saya berpikir bagaimana saya akan menjalani hidup di tempat yang baru ini? bagaimana saya mengisi hidup di tempat yang baru selain untuk bekerja? apa yang akan saya lakukan untuk menghilangkan kejenuhan di tempat ini? apa yang akan saya lakukan ketika jauh dari orang yang saya cintai?. Pertanyaan-pertanyaan itu silih berganti dalam pikiran dan masih banyak lagi pertanyaan yang muncul.

Kembali ke quote yang di atas, rasanya pas menyandingkan makna dalam quote tersebut dengan kehidupan yang akan saya jalani ke depannya di tempat baru itu. Saya menuju kota Lahat ini untuk belajar dan mencari ilmu, ya belajar tentang pekerjaan yang saya jalani, belajar untuk menjadi insan yang lebih baik dan belajar tentang arti  kehidupan. Bukan hanya sekedar mengabdi dan bekerja mencari penghasilan semata. Ya mungkin itu alasan yang tepat agar saya bisa bertahan di tempat baru. Setidaknya dengan niatan seperti ini, mungkin akan berguna bagi kehidupan saya nantinya.

Amplop Penempatan

Seperti biasa, pagi itu semangat untuk bekerja masih luar biasa militan layaknya hari-hari yang lalu. Tidak terpikir bahwa hari itu adalah penentuan dimana saya dan teman-teman seperjuangan (magang) akan ditempatkan. Dari pagi hingga siang asyik bekerja dengan sok sibuknya (haha), tanpa merasa keadaan ini mungkin akan berubah dalam hitungan jam. Saat istirahat, barulah sedikit demi sedikit aura dan suasana yang aneh terasa. Diawali dengan ingat tentang kado, ya seluruh teman-teman seperjuangan diharapkan membawa kado seharga 10 ribu – 30 ribu rupiah untuk acara sore nanti, apalagi kalau bukan acara pengumuman nasib.

Perut yang sudah keroncongan dari tadi pagi pun sudah minta diisi ulang. Saatnya menuju “forum kantin pojok”, kenapa saya sebut forum? Karena di situ sering dijadikan tempat teman-teman seperjuangan untuk sarapan dan makan siang sambil ngobrolin suka duka pekerjaan atau sekedar ngbrol santai ngalor ngidul. Selepas makan siang, saatnya bergabung dengan “forum bawah tangga masjid”, di sini hampir sama dengan forum sebelumnya, mungkin yang membedakan adalah anggota forumnya yaitu teman-teman yang sudah selesai sholat Dhuhur (sebagian juga ada yg belum sholat sih) dan topiknya mungkin agak serius (haha). Selesai mengikuti kedua forum tersebut barulah berburu kado, rencananya sih kado itu buat acara tuker-tukeran kado dengan teman-teman seperjuangan yang barangkali ditujukan untuk sekedar penetralisir shock yang mungkin akan terjadi setelah membuka “amplop nasib” nanti (hehe).

Matahari semakin mengelincir ke arah barat, seiring semakin dekat pengumuman penempatan akan digelincirkan (bahasa opo iki). Ternyata sekonyong-konyong (apa pula ini), acara sore itu dimajukan setengah jam lebih cepat. Denyut jantung masih biasa saja, bahkan belum ada bayangan/perkiraan/cenayang di mana saya akan di tempatkan. Ya perasaannya masih biasa-biasa saja seperti biasanya, seolah-olah menghadapi hari yang biasa-biasa saja padahal ini hari yang gak biasaa.

Kami pun berkumpul di ruang penentuan, hmmm entah sudah berapa banyak anak manusia (senior) nasibnya ditentukan di ruangan ini dan kini adalah giliran kami. Begitu masuk ruangan ini suasana “biasa” tadi berubah seketika, mata berair-air dan senyum yang tidak bisa menutupi kegelisahan yang terpancar dari setiap wajah. Sembari menunggu kedatangan pimpinan, semua sibuk menghafal beberapa hal yang sering ditanya oleh pimpinan (mungkin berharap kalau bisa menjawab pertanyaan akan merubah semuanya, padahal logikannya keputusan sudah ditandatangani dan dimasukan dalam amplop, berubah? gak mungkin kayaknya).

Acara pun dimulai dengan pengarahan dari pimpinan tertinggi di instansi ini. Pengarahaan berjalan dengan santai namun serius, tetapi suasana berubah sedikit tegang ketika beliau mengetahui ada beberapa peserta berbicara sendiri saat pengarahan. Namun semua berjalan normal kembali, sampai akhirnya hal yang ditunggu-tunggu tiba. Apalagi kalau bukan pembagian amplop penempatan. Sebelum pembagian amplop, kami diberi waktu 10 menit untuk menunaikan sholat Ashar (padahal waktu itu sudah mendekati waktu Maghrib, maklum protokoler).  

Tibalah saatnya untuk pembagian amplop penempatan, di dalam sepucuk amplop itulah masa depanku untuk beberapa tahun tertulis jelas. Kami dipanggil satu per satu ke depan untuk menerima amplop, kemudian dipersilahkan keluar untuk membuka amplop tersebut. Jantung semakin berdetak kencang ketika satu per satu teman keluar ruangan. Dan... tibalah saatnya namaku dipanggil ke depan, dengan langkah tegap cepat menutupi keresahan saya jemput amplop itu. Sedikit gemetar ketika menerima amplop itu, ternyata amplop yang ditunggu2 selama ini ringan sekali (tapi tidak seringan memikirkannya).

Sampai di luar sudah banyak teman-teman yang tertawa, sedih, menangis, bahkan tanpa ekspresi sama sekali. Aku duduk di kursi dan mencoba menarik napas panjang, menyiapkan segala mental menghadapi kenyataan yang akan kubaca sebentar lagi. Dan ketika aku buka, di  bagian paling bawah halaman pertama dari dua halaman tertulis nama saya dan di tempatkan di kabupaten Lahat. Nama daerah yang masih asing bagiku, bahkan waktu itu aku tidak tahu dimana tempat itu berada. Sempat terdiam sejenak, tapi entah kenapa perasaanku lega. Ya sudah ini memang yang ditakdirkan untuk saya, pasti ada hikmahnya dari keputusan ini. Begitu selesai membacanya kemudian saya menghampiri satu per satu teman saya dan menanyakan penempatan mereka.  Banyak yang menanyakan “Lahat itu dimana sih?”, dan saya pun tidak tahu juga dimana itu (ironis). Dari pertanyaan itulah pikiran saya mulai tidak tenang. Tapi akhirnya mendapat sedikit pencerahan dari salah seorang teman kalau Lahat itu berada di daerah Sumatera Selatan deket Palembang, ya setidaknya masih kawasan Indonesia Barat. Perasaan pun kembali sedikit tenang, tapi tetap aneh juga ketika saya menyebut nama kota itu ..”Lahat”.

Prajabatan Kemenkeu Golongan II Gelombang 1 Tahun 2013


Baru sempat buka kembali blog ini, mau nulis apa juga bingung. Hmmm.. nulis tentang Prajabatan aja deh, yang sebenarnya sudah hampir 2 bulan berlalu sejak saya menulis post ini.

Jakarta, Lebak Bulus tanggal 25 Februasi sampai dengan 15 Maret 2013 adalah momen yang tidak akan terlupakan karena akan menjadi bagian dari sejarah hidup saya (eCieee..).  Prajabatan yang kurang lebih 1,5 tahun dinanti sejak wisuda dulu akhirnya datang, dan kebetulan juga dapat gelombang pertama (asyiiikk..). Mungkin semua teman-teman seperjuangan lainnya menyambut diklat prajabatan ini dengan suka cita. Namun berbeda dengan saya, hmmm sebenernya saya juga menyambutnya dengan suka cita tapi karena ada sedikit musibah yang menimpa diri saya, membuat rasa suka cita itu menjadi rasa beban. Seminggu sebelum prajabatan saya divonis terkena demam berdarah plus tipus. Ini pertama kalinya saya masuk rumah sakit (wow...) dengan status pasien sepanjang hidup saya (worthed). Waktu sakitnya gak pas banget lah dengan moment saaat itu, bayangkan tinggal menghitung hari untuk sesutau yang telah ditunggu-tunggu, tapi malah berbaring di ranjang dengan infus menancap di tangan. Tapi demi saat yang saya tunggu-tunggu itu, demi kedua orang tuaku yang duduk menungguiku terbaring dan demi orang-orang yang mencintai dan mendoakanku.. saya yakinkan diri bahwa akan sembuh sebelum genderang prajab dibunyikan (mind setting positif #eaaa). Dan akhirnya saya dapat sembuh juga sebelum prajab di mulai. Tepat satu hari sebelum masuk "kawah candraontheface", saya dibolehkan keluar rumah sakit dan siap bergabung dengan teman-teman seperjuangan untuk melewati pengemblengan yang luar biasa. Satu pelajaran yang saya dapat, kalau anda yakin akan sesuatu maka anda selangkah mendapatkan sesuatu itu. Halah.

Hari Minggu sore saya dan beberapa teman-teman seangkatan prajabatan berbondong-bondong menaiki bis yang sengaja kami sewa dengan iuran (kami tidak disediakan transportasi oleh instansi) untuk menuju kawasan Lebak Bulus, Jakarta tempat menjalani diklat prajabatan. Akses menuju tempat ini memang agak sulit. Dari jalan raya, kami harus berjalan dulu menuju tempat pengemblengan itu. Setelah sampai di kompleks diklat itu, yang saya rasakan adalah teduh dan nyaman. Dan yang paling bikin “mak jless” adalah tempat diklat kami ternyata di kompleks sekolah luar biasa. Ya saya akan diklat 3 minggu di tempat saudara-saudara kita yang kurang beruntung secara fisik di Wisma Duta Wiyata Sekolah Luar Biasa A, Lebak Bulus. Tidak ada alasan bagi saya untuk menunaikan diklat ini dengan tidak sungguh-sungguh, lha wong adik-adik yang kurang beruntung saja tetap semangat belajar meski fisik mereka tidak sesempurna saya (bersyukur). Terlebih diklat prajabatan ini merupakan syarat untuk menjadi abdi negara seutuhnya (100%, tidak 850 atau 80%...hihi).

Dalam diklat tersebut kami yang berasal dari berbagai instansi Eselon I Kemenkeu dibagi menjadi 5 kelas, dan saya mendapatkan kelas A (A..a..a,a,a,a #singanawkwardsong). Kelas yang kontroversial (ngampet ngguyu). Kalo diceritakan mungkin butuh beberapa chapter untuk menulisnya (hihi). Yang pasti kelasnya rame, banyak orang-orang pinter, gokil, misterius bahkan aneh (saya masuk yg terakhir mungkin, haha). Meski di awal-awal masih belum terasa keakraban dan kekompakannya (wajar), tapi seiring waktu kelas A semakin kompak, meski tidak sekompak kelas se”Be”lah. Ini terbukti dengan kelas kami berhasil merebut juara kedua lomba yel-yel, dan juara pertama lomba yel-yel adalah kelas se”Be”lah. Kelas ini juga terlihat paling keras kalo teriak (meskipun sebenarnya hanya satu orang yang teriak, no name). Dan kalo bernyanyi yel-yel saat moving, pasti menjadi perhatian kelas lain (entah karena kekompakan atau keanehannya?).

Meskipun demikian, setelah semua itu berlalu terkadang rasa rindu dan keinginan kembali ke masa itu muncul. Tapi bukan berarti ingin mengulang prajab lagi. Ogah amat kalau harus mengulang kegiatan-kegiatan yang sudah diatur. Harus bangun pagi-pagi dan langsung latihan fisik dengan mata yang masih lengket. Latihan fisik dapat berupa senam, push up, sit up, pull up, lari, bahkan kami pernah jalan jongkok (serius)baris berbaris Setelah itu rebutan kamar mandi (waktu mandi gak sampai 10 menit). Makan pun ada aturannya, “di tempat duduk siap grakk...”(aba-aba ketua kelas), kaki di hentakan ke bumi.. “mengawali makan pagi/siang/malam berdoa mulai..”, menunduk berdoa... “waktu makan 10 menit”(ini nih yang gak enak). “istirahat di tempat grakkk” (aba-aba ketua lagi)..... dan semua langsung menyahut “SELAMATT MAKANNN...”.

Dalam diklat prajab semua harus rapi dan teratur. Saat berjalan menuju kelas untuk menerima materi harus berbaris dengan teratur. Pakaian harus rapi (baju putih berdasi, celana/rok hitam dan sepatu hitam, kalo jum’at pake batik). Materi tentang ke-PNS-an, NKRI dan karakter harus kami lahap dari pagi sampe sore (kadang sampe malam juga). Malam hari kita semua juga harus melaksanakan apel malam, walau seringkali teman-teman menyebut ini sebagai “stand up comedy”, gimana gak? Setiap apel malam pasti ada-ada saja ucapan dari pelatih bikin ketawa. Entah itu dari ejekannya terhadap salah satu di antara kami, jodoh-menjodohkan, bahkan menghukum karena kesalahan yang sebenarnya gak salah (lha moso panggil nama langsung suruh push up.. “Sul**, push up” (ya begitu kira-kira instruksinya). Dan dengan lugunya langsung dituruti, dan kasihannya yang kena perlakuan khusus itu cuma satu orang (hehe, sadis). Tapi walau begitu, pelatih-pelatihnya sangat disiplin. Saat apel/upacara saja gak boleh garuk-garuk dan batuk-batuk. Bayangin aja kalau udah gak kuat nahan gatel n batuk, satu garukan atau batukan harus dibayar 10 push up (adil kah?). Kalo aku sih yang penting saat batuk n garuk2 gak ketahuan mata pelatih, aman.

Ya begitulah suka duka prajab duaaaa... Saat menjalani semua kegiatan tadi rasanya pengen cepat-cepat selesai saja diklat ini. Fiuuu... Tapi setelah prajab selesai justru perasaan ingin lebih lama bersama dan berjuang seperti yang telah dilalui muncul lagi. Ya “gunung akan terasa datar saat kita sampai puncaknya”, sebuah petikan kalimat yang ada pada setiap buku modul materi. Makna kalimat itu baru terasa setelah kami selesai membaca buku demi buku modul itu; setelah kami melalui hari-hari dengan push up, sit up, pull up dan lari; setelah kami bersama-sama melatih kekompakan tim entah itu dengan baris-berbaris dan latihan yel-yel; setalah kami mulai menjalin keakraban dan persahabatan; dan setelah diklat ini telah berakhir. Ibarat menaiki gunung, sesuatu yang paling berkesan adalah saat kita bersama-sama melangkah setapak demi setapak tanjakan yang ada. Saling membantu kawan, bercanda dan saling mengejek (ejekan adalah tanda kita akrab, jangan diambil serius teman). Proses lebih berkesan dan bermakna daripada semua hasil yang ada. Semoga prajab yang telah dilalui ini, dapat menjadi bekal kita untuk mengemban tugas sebagai abdi negara. Dan menjadi kenangan indah dalam kehidupan masing-masing.

Salam untuk semua teman-teman seperjuangan Prajab II Gelombang I. Selamat berkarya dan bertugas demi nusa dan bangsa.