Galau Psikotesss

Hmm.. ternyata “hidup adalah perjuangan tanpa henti-henti” (kaya liriknya Dewa, kalo gag salah). Malam ini kepala serasa pusing habis dicekokin soal-soal psikotes. Mabok-mabok dah. Secara, otak ini gag pernah dipakai (kalo gag kepepet), giliran pas kepepet jadi overload gini. 

Ane nulis ini sekedar buat refresh pikiran yang lagi hang..(aduh, pemilihan kata2nya jadi gag karuan).. ahh gag papalah. Wong juga gag ada yang baca. Hanya aku dan blogku tercinta ini yang tahu. Hehe.

“P.S.I.K.O.T.E.S.T.” sederetan huruf-huruf yang terlihat biasa saja kalau diucapkan, selain itu istilah itu juga tidak terlalu asing di telinga. Terus kenapa bisa bikin galauuuuuu??? Ya karena psikotes ituuuu..?#! apa yaaaa... psikotes ituuuu anuuu... aduh, apa ya psikotes ituuu, Untuk saat ini tidak bisa diungkapkan dengan
kata-kata. Kok bikin galau pikiran dan hatiku.... nah lhooo tambah parah nih galaunya. (Bentar, ane berpikir dulu dan coba nenangin jiwa dan ragaaa. Tarikk napasss, buanggg). 

Hmmmm... Okee, kegalauan ini saya rasakan setelah adanya pengumuman diadakannya ujian lagi bagi mahasiswa yang telah lulus dari perkulihan di kampus plat merah. Nah kebetulan ane salah satu mahasiswa di kampus itu. Psikotes ini baru pertama kali diadakan, ya pas angkatan ane sekarang ini. Sementara buat senior-senior yang udah lulus ya tinggal lulus n ditempatin. (hmmm.. ya itulah kehidupan, babak baru tiap generasi selalu menghadirkan drama dan cerita tersendiri). Dan drama yang terjadi di angkatan saya adalah “psikotes”. (dengan nada horor).

Sebenernya ane gag terlalu kaget, shock atau malah seneng waktu denger ada pengumuman akan diadakan ujian psikotes buat para lulusan di kampus ane. Tapi semua berubah, secepat Kotaro Minami berubah menjadi baja hitam RX (apa sihh). Hal ini dikarenakan adanya isu yang menggegerkan para mahasiswa di kampus ane. Berawal dari adanya isu yang berkembang di berbagai jejaring sosial tentang pelaksanaan dan ketentuan ujian psikotes (yang katanya bersumber dari instansi yang lebih atas). Yang membuat shock adalah apabila tidak lulus psikotes maka harus mengembalikan uang negara sebesar Rp.XX.XXX.XXX,XX (XXXX XXXXX XXXX XXXXXX) gila banyak bgt kan tuh.....?? (ehehehe ane sensor angkanya biar ane sendiri gag kaget liatnya). Pokoknya uang sebesar itu terlalu banyak bahkan banyak bgt buat ane. Duit darimana coba kalo gag lulus tuh ujiannnn  (nangisss). 

Seiring dengan isu itu bergulir dan menanti apa yang akan terjadi. Ane pun coba menyemangati diri sendiri, dan mungkin ada sesekali angin segar dan sejuk dari perkataan senior dan temen-temen kalo kita semua pasti bisa melewati ujian itu dengan baik. Hmmmm, (galau psikotes kini sedikit berkurang). Ya apa pun nanti yang akan terjadi. Life must go on. Kita harus hadapi semua rintangan dan hadangan di depan, lewati bukit terjal, sungai mengalir indah ke samudra, bersama-sama bertualanggg..hey ninja hatorii.. (horokkk). Sekarang kembali fokus ke sesuatu yang harus dan semestinya menjadi fokus (jadi gag karuan lagi nih kata-katanya). Yang bisa dilakuin sekarang, hanyalah berusaha berlatih soal-soal “psikotes”(gag pake nada horor lagi bacanya) dan banyakin berdoa pada Allah SWT. 

Akhirnya saya sudahi dulu postingan gag jelas ini. Semoga kesuksesan selalu bersama saya (hehe monopoli doa). Semoga saya bisa mengerjakan psikotes dan lulus serta dapat penempatan yang sesuai dengan kemampuan dan bakat saya sehingga saya dapat berkarya dan mengabdi kepada bangsa dan negara sekaligus membahagiakan orang tua, keluarga dan orang-orang yang menyayangi saya, selain itu bisa berguna bagi orang lain dan masyarakat serta selalu di jalan yang benar dan mendapat perlindungan dari Allah di setiap langkah kaki berjalan dalam mengarungi kehidupan. (wawduhhhh panjang amattt, gag papalah namanya juga doaa :p). 

Ane tutup dengan qoute:
“Segalau-galaunya anda kembalilah mendekat kepada Sang Pencipta Kegalauan untuk mendapatkan ketidakgalauan” 

Jangan lupa minum susu, sebelum tidur. Mr. A

No comments:

Post a Comment