Selasa, 20 Desember 2011. Ya hari
ini saat aku menulis coretan ini. Hari dimana tepat 22 tahun yang lalu aku
dilahirkan ke muka bumi ini. Hari yang mungkin biasa-biasa saja bagi orang
lain. Namun hari yang luar biasa bagi diriku sendiri. Bagaimana tidak luar
biasa? Di hari itu seorang bayi dengan jeritan tangisnya yang keras hadir di dunia. Mungkin diiringi
senyum keluarga saat itu. Entahlah, aku hanya sedikit mereka-reka itu. Hari
yang luarbiasa ini sebenarnya hari yang sangat biasa saja. Seperti hari yang
aku jalani setiap harinya. Satu-satunya yang berbeda adalah ibu yang memasakkan
makanan special buatku. Sebenarnya juga tidak terlalu special, yang membuatnya
special adalah makanan itu dibuat khusus untuk hari ini, hari kelahiranku.
Makanan yang akan dimasak ibu adalah cumi-cumi asam manis. Itu masakan andalan
ibu. Mungkin masakan kesukaannya juga. Tapi kalau aku sih, sebenarnya gag
terlalu suka tapi bukan berarti aku gag suka. Makanan itu memang enak, apalagi
yang buat adalah ibuku tercinta. Meskipun bagi lidahku makanan yang enak masih sambal
goreng ati ^^.[....]
Meskipun di luar sana banyak
orang yang merayakan ulang tahun dengan makan-makan bersama teman-temannya
dengan meriah bahkan membuat pesta yang megah dan mewah. Hanya sekedar untuk
pengakuan bahwa hari itu ia dilahirkan. Hmm.. sebenarnya aku juga ingin
mengajak teman-temanku untuk makan bersama di hari kelahiranku ini. Tapi bukan
untuk pengakuan akan kelahiranku, melainkan untuk mensyukuri apa yang telah aku
dapat selama hidupku ini. Namun sayang, aku gag punya kemampuan untuk itu
(orang Jawa biasa bilang: ora gableg duit) hehe^^.
Ah, esensi dari hari kelahiran
sebenarnya apa sih?? Bukannya umur kita semakin tua? Bukannya dengan umur yang
semakin tua maka jatah hidup di dunia juga semakin sedikit? Terus apa yang
sudah kita lakukan sejauh ini selama hidup kita? Apakah kita sudah bersyukur
dengan apa yang kita peroleh selama ini? Seharusnya kita lebih fokus ke hal-hal
seperti itu, bukan hanya memikirkan bagaimana cara merayakannya. Merayakan hari
kelahiran itu boleh-boleh saja, asalkan ada maknanya. Benar-benar bermakna.
Dan hari ini aku merayakan hari
kelahiranku dengan “megah” dan “mewah” bersama ibuku tercinta. Ya hanya berdua.
Suasana hati yang “megah” karena diliputi perasaan bahagia, bersyukur, sederhana
namun penuh kasih, sayang dan cinta seorang ibu kepada anaknya yang begitu
terasa. Sungguh tiada hal yang lebih “megah” dari pada ini. Masakan yang dibuat
beliau juga sangat “mewah”, dimasak dengan penuh cinta kepada anaknya dan yang
paling membuat itu menjadi mewah adalah masakan itu khusus dibuat untuk saya,
anaknya. Sangat “mewah” sekali bukan? Meskipun mungkin jauh dari standar
restoran mahal, tapi maknanya takkan kau dapat di restoran paling mahal
sekalipun. Dan yang memasak adalah koki terhebat dan luar biasa dalam hidupku.
Dialah ibu ku. Sungguh bagiku ini suatu yang sangat indah, “megah” dan “mewah”.
Kami berdua pun duduk lesehan menghadap masakan yang telah jadi. Sebelum makan
ibu memberi selamat ulang tahun dan mencium pipiku sambil mendoakanku. Setelah
itu pun kami menyantap “makanan paling enak sedunia” (bukan maksud lebay..hhe).
Oh ya, ada yang special juga hari
ini. Yaitu ucapan selamat dari orang-orang baik itu teman-teman maupun
orang-orang yang menyayangiku. Semoga doa kalian juga terkabul untuk diri
kalian masing-masing. Amiin. Semoga di umur saya yang sekain tua ini bisa lebih
bersyukur kepada Allah, lebih dewasa dalam menghadapi masalah, lebih matang,
mapan dan mantap menjalani hidup, bisa membahagiakan orang tua, keluarga dan
orang lain, menjadi insan yang lebih baik dari sebelumnya dan bertambah semua
yang baik-baik saja. Amiinn (lagi_).
Selamat Ulang Tahun Buat Semua
Manusia di Dunia.
Selamat ulang tahun buat diriku
sendiri. ^^. MR.A
No comments:
Post a Comment