Hmmm.., Jakarta. Sepertinya hampir semua warga Indonesia
familiar dengan nama kota yang satu ini. Selain sebagai ibukota negara, kota
ini juga dikenal sebagai kota metropolitan atau bahkan megapolitan.
Gedung-gedung pencakar langit tertancap di setiap sudut kota. Kendaraan yang
berlalu lalang di sepanjang aspal jalanan ibarat darah yang terus mengalir yang membuat kota ini terus berdenyut. Ditambah lagi dengan kemacetan yang
menjadi pemandangan rutin setiap hari. Belum lagi banjir yang biasanya datang di musim
penghujan. Itu semua beberapa “keunikan” kota ini, kalo dijelasin semua mungkin
gag bakal habis deh.
Ya, begitulah gambaran kota besar ini. Terakhir menghirup pekatnya udara kota ini adalah sekitar 4 bulan yang lalu. Ketika itu saya meninggalkan Jakarta dengan status “mahasiswa pengangguran”. Karena kuliah sudah selesai dan tinggal menunggu sebuah kepastian. Setelah menunggu 4 bulan (gile lama amat) di desa, akhirnya pengumuman penempatan kerja keluar juga. Mau tidak mau harus kembali ke Ibukota lagi. Kali ini dengan status .... enaknya apa ya?... sebut aja “perantau”. Istilah yang general untuk orang yang kerja di kota (entah apapun itu kerjannya).
Dengan hijrah ke ibukota, tentunya harus ada banyak konsekuensi yang ditanggung. Mulai dari ngajar privat (adik saya sendiri sih..hehe), main putsal bareng temen ndeso, masalah sama pacar yang gag beres lah... sampai dengan harus meninggalkan kerjaan saya selama ini yaitu nganggur (huehe..yg ini sih harus). Gag penting banget ya kayaknya konsekuensinya (-,-"). Tapi yang menurut saya konsekuensi yang berat adalah harus ninggalin adik saya yang sebentar lagi mau ujian nasional. Tapi ya untung saja dah saya bekali les selama 2 bulan ini, semoga membantu ujiannya dan dapat sekolah yang favorit. Untuk masalah yang lainnya biarin mengalir kaya air. Ntar juga ke muaranya sendiri.. gag usah diambil pusing.
Yah, apapun yang terjadi memang saya harus ke Jakarta. Kembali harus terbiasa dengan semua hiruk pikuk kota itu. Tentu saja untuk bekerja (masih magang sih). Hssssh...(tarik napas dalem). Oke, harus semangat menjalani ini semua demi masa depan. Mari bekerja mari berkarya. Jakarta sambutlah saya (krik..krik..krikk).
Ke Jakarta aku kan
kembali
Walaupun apa yang kan
terjadi ... (Koes Plus)
No comments:
Post a Comment